preloader

Bulan Bakti 2025 ISMKI Wilayah 4: edukasi, skrining TB, dan kampanye digital tingkatkan kesadaran deteksi dini TB.

blog-thumb
  • Oleh Master User
  • 24 Oct, 2025

Bulan Bakti 2025: Aksi Lawan Tuberkulosis

Peningkatan kesehatan masyarakat Indonesia memerlukan kerja sama seluruh pihak, termasuk pemerintah, masyarakat, institusi, dan generasi muda. Mahasiswa, sebagai calon profesional dan agen perubahan, memiliki tanggung jawab untuk berkontribusi aktif dalam pembangunan kesehatan melalui pendidikan, pengabdian, dan pemberdayaan masyarakat. Salah satu tantangan besar di bidang kesehatan saat ini adalah Tuberkulosis (TB). Berdasarkan data Kemenkes RI 2022, jumlah kasus TB yang ditemukan dan dilaporkan mencapai 724.345 kasus, menjadikan Indonesia sebagai negara dengan kasus TB tertinggi kedua di dunia. Hal ini menunjukkan bahwa penanggulangan TB membutuhkan keterlibatan aktif berbagai lapisan masyarakat.

Sebagai wujud pengabdian kepada masyarakat, Ikatan Senat Mahasiswa Kedokteran Indonesia (ISMKI) wilayah 4 menyelenggarakan Bulan Bakti 2025, sebuah program kerja kolaboratif antar universitas kedokteran di Kota Malang. Kegiatan Bulan Bakti 2025 merupakan bentuk nyata kontribusi mahasiswa kedokteran dalam menurunkan angka kejadian Tuberkulosis di Indonesia. Tahun ini, Bulan Bakti diselenggarakan dalam tiga rangkaian kegiatan yang diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya deteksi dini dan upaya pencegahan Tuberkulosis secara berkelanjutan.

Bulan Bakti 1 dilaksanakan di Pendopo Kelurahan Ngaglik, Kota Batu, dengan konsep seminar kesehatan bagi kader kelurahan. Acara dimulai dengan pembukaan, sambutan, dan ice breaking, dilanjutkan dengan pre-test, pemaparan materi Tuberculosis oleh dr. Yuyun, serta sesi tanya jawab. Setelahnya, peserta mengikuti demonstrasi etika batuk dan cuci tangan, lalu post-test, kuesioner, dan penutupan dengan pemberian penghargaan. Bulan Bakti 2 digelar di Kantor IDI Malang Raya, bekerja sama dengan IDI dan melibatkan mahasiswa lintas institusi serta tenaga medis. Kegiatan meliputi registrasi, skrining TB dan khitan massal, serta penyuluhan kesehatan. Peserta diberi informasi mengenai TB dan praktik cuci tangan, serta ada penyaluran santunan kepada peserta yang membutuhkan. Sebagai penutup, Bulan Bakti 3 akan dilakukan secara virtual melalui media sosial, dengan menghadirkan wawancara bersama penyintas TB sebagai bentuk edukasi digital yang menjangkau masyarakat lebih luas.

Melalui program Bulan Bakti, mahasiswa tidak hanya belajar dari teori di ruang kuliah, tetapi juga terjun langsung menjadi bagian dari solusi. Semangat pengabdian ini diharapkan dapat terus berlanjut dan menjadi pijakan dalam mewujudkan masyarakat yang lebih sehat, sadar, dan tangguh menghadapi tantangan kesehatan masa kini dan masa depan.