Dalam kepengurusan tahun ini, Kajian Strategis (KASTRAT) HMPD FK UB telah aktif mempublikasikan berbagai kajian yang membahas isu-isu aktual di bidang kesehatan, sosial, hingga kebijakan nasional. Melalui kajian ini, KASTRAT berupaya mengasah kepekaan serta daya kritis mahasiswa FK UB terhadap fenomena yang terjadi di sekitar mereka, terutama yang memiliki keterkaitan dengan dunia kedokteran dan masyarakat luas. Berbeda dengan bidang lain, KASTRAT berfokus pada analisis dan penyebaran informasi strategis tanpa menginisiasi aksi lapangan. Namun, setiap kajian yang diangkat tetap membawa semangat advokasi intelektual, agar mahasiswa tidak hanya tahu, tapi juga memahami dan berani bersuara terhadap isu yang berkembang.
Sepanjang tahun ini, KASTRAT telah mengangkat beragam topik menarik dan penting. Salah satunya membahas mengenai fenomena vape yang kerap dipandang sebagai “asap modern” dan dianggap lebih aman dibanding rokok konvensional. Padahal, cairan vape mengandung nikotin serta berbagai zat berbahaya seperti formaldehid dan logam berat yang dapat merusak paru, jantung, hingga otak remaja. Kajian ini menegaskan bahwa sebagai calon tenaga kesehatan, mahasiswa harus berani mengedukasi masyarakat bahwa vape bukan solusi sehat, melainkan racun berwajah baru.
Selain itu, KASTRAT juga menyoroti kasus di RSUD Sekayu, Musi Banyuasin, yang menjadi alarm penting terkait perlindungan tenaga kesehatan. Seorang dokter spesialis menjadi korban intimidasi keluarga pasien hanya karena menjalankan protokol medis sesuai standar. Kajian ini menekankan bahwa kekerasan terhadap tenaga medis bukan sekadar persoalan individu, melainkan ancaman bagi kualitas layanan kesehatan secara keseluruhan.
KASTRAT turut mengangkat pernyataan kontroversial Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin, yang menyebut dokter umum dapat melakukan operasi caesar di daerah kekurangan spesialis. Kajian ini mengulas potensi pelanggaran terhadap Standar Kompetensi Dokter Indonesia (SKDI) serta implikasinya terhadap sistem pendidikan kedokteran di Indonesia.
Tak hanya isu kesehatan, KASTRAT juga menyoroti revisi UU TNI yang membuka peluang bagi perwira aktif untuk menduduki lebih banyak jabatan sipil. Kajian ini mengajak mahasiswa untuk memahami risiko kaburnya batas antara militer dan pemerintahan sipil, serta pentingnya menjaga prinsip demokrasi yang sehat.
Melalui berbagai kajian tersebut, KASTRAT HMPD FK UB menunjukkan perannya sebagai wadah intelektual yang kritis dan berintegritas. Setiap kajian yang diangkat bukan hanya menjadi sarana refleksi, tetapi juga bentuk kontribusi nyata mahasiswa kedokteran dalam memahami, menanggapi, dan menyuarakan isu strategis bagi masyarakat dan bangsa.