preloader

Delegasi UB ikuti APMSTS 2025, memperoleh pembaruan ilmiah dan teknologi dalam onkologi ortopedi.

blog-thumb
  • Oleh Master User
  • 12 Nov, 2025

15th Asia Pacific Musculoskeletal Tumor Society (APMSTS)

15 th Asia Pacific Musculoskeletal Tumor Society (APMSTS) 2025 merupakan salah satu forum ilmiah internasional terbesar di bidang orthopaedic oncology, yang mempertemukan para ahli bedah ortopedi, peneliti kanker muskuloskeletal, serta mahasiswa kedokteran dari berbagai negara di kawasan Asia Pasifik. Kegiatan ini berlangsung pada 8–11 Oktober 2025 di The Westin Resort Nusa Dua, Bali, dan menjadi wadah penting untuk penyampaian temuan penelitian terbaru, diskusi ilmiah, serta kolaborasi akademik lintas negara dalam upaya meningkatkan penatalaksanaan tumor tulang dan jaringan lunak.

Pada kesempatan ini, Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya mengirimkan dua delegasi, yaitu Azriel Abel Imanuel dan Faizol Malik Wijaya, yang berpartisipasi penuh dalam seluruh rangkaian kegiatan. Kehadiran delegasi UB menjadi bentuk komitmen dalam meningkatkan daya saing akademik dan memperluas jejaring profesional di tingkat internasional, sekaligus membuka peluang kerja sama penelitian di bidang muskuloskeletal.

Kegiatan dimulai dengan sesi registrasi ulang serta pembukaan rangkaian ilmiah melalui Plenary 1: Basic & Translational Research, yang membahas transisi penelitian dasar menuju aplikasi klinis (bench to bedside). Berbagai topik inovatif disampaikan oleh peneliti dari Korea Selatan, China, Jepang, Singapura, dan Indonesia, mencakup terapi sonodinamik, biomarker baru pada osteosarcoma, terapi sel, aplikasi next-generation sequencing, hingga perkembangan terbaru dalam model sel dan mekanisme resistensi kemoterapi.

Selain plenary, berlangsung pula Satellite Symposium dengan topik paralel yang memberikan wawasan mendalam terkait immunologic profiling, analisis genomik, teknologi liquid biopsy, serta peran single-cell RNA sequencing dalam memahami mikroenvironment tumor.

Pada siang hari, sesi dilanjutkan dengan Plenary 2 dan Plenary 3, yang menyoroti perkembangan penatalaksanaan metastatic bone tumor, osteogenic sarcoma, dan Ewing’s sarcoma. Delegasi mendapatkan banyak insight terkait strategi perawatan modern, evaluasi respons kemoterapi, hingga inovasi dalam pendekatan bedah rekonstruksi.

Hari kedua diawali dengan sesi Meet the Professor, sebuah forum diskusi intensif bersama para ahli dari Malaysia, China, Australia, dan India. Diskusi ini berfokus pada rekonstruksi setelah reseksi pelvis—suatu topik krusial dalam onkologi ortopedi karena kompleksitas anatomi dan tantangan stabilitas pasca operasi.

Rangkaian plenary dan satellite sessions sepanjang hari kemudian membahas tumor jinak (benign tumors), tumor pelvis dan tulang belakang (pelvic and spine tumors), serta penggunaan kecerdasan buatan dalam diagnosis dan evaluasi tumor muskuloskeletal. Delegasi UB mengikuti sesi mengenai advanced MRI, AI-assisted tumor imaging, pathology-informed radiology, dan novel prognostic markers yang semakin menjadi tren dalam praktik klinis modern.

Pada sore hari, delegasi juga turut serta dalam kegiatan sosial budaya yang memperkenalkan kekayaan seni Indonesia, memberikan ruang interaksi informal antar peserta internasional dan memperkuat jejaring akademik.

Hari ketiga menjadi salah satu inti kegiatan karena membahas topik strategis yaitu Biological Reconstruction dan 3D-Printed Custom Implants, yang merupakan masa depan penatalaksanaan rekonstruksi tumor tulang. Delegasi mengikuti sesi tentang penggunaan liquid nitrogen-treated bone, pasteurized autograft, vascularized fibular graft, rekonstruksi total femur pada anak, serta implant biomekanis berbasis teknologi 3D printing yang semakin umum digunakan untuk kasus defek tulang kompleks.

Selain itu, delegasi juga menghadiri Anatomical Pathology and Radiology Workshop, yang berfokus pada pengenalan pitfalls dan pearls dalam diagnosis tumor tulang dan kartilago. Workshop ini sangat bermanfaat bagi mahasiswa kedokteran karena memberikan pemahaman komprehensif mengenai integrasi radiologi dan patologi dalam penentuan diagnosis yang akurat.

Kegiatan penutupan diisi dengan Plenary 10 dan 11, yang membahas management of bone sarcoma, tumor prosthetics, serta perkembangan teknologi biomaterial untuk rekonstruksi tulang dan sendi pasca reseksi tumor. Delegasi mengikuti diskusi mengenai efektivitas rekonstruksi biologis dibandingkan implant prostetik, prediktor hasil jangka panjang, komplikasi rekonstruksi masif, serta manajemen infeksi dan kegagalan implan.

Acara ditutup dengan sesi tanya jawab dan penyampaian rangkuman ilmiah oleh para moderator, diikuti dengan refleksi umum mengenai arah masa depan penelitian dan penanganan kanker muskuloskeletal.